Pengertian dan Contoh Perilaku Ghibah

Pengertian Sifat Ghibah 

Gibah artinya menceritakan sesuatu yang tidak disukainya kepada orang lain. Mendengarkan orang yang sedang ghibah dengan sikap kagum dan menyetujui apa yang dikatakannya, maka hukumnya adalah sama dengan gibah. Tentu sangat menjijikkan makan daging bangkai, terutama bangkai manusia, terlebih lagi saudara kita sendiri. Gibah sangat menjijikkan sehingga sudah sepantasnya untuk dijauhi dan ditinggalkan. Balasan bagi orang-orang yang suka gibah, seperti diceritakan oleh Rasulullah saw., adalah di akhirat nanti mereka akan menjadi kaum yang mencakar wajah dan dada mereka sendiri dengan kuku mereka yang terbuat dari tembaga. Akan tetapi, dengan alasan tertentu, ada gibah yang diperbolehkan. 

Gibah yang diperbolehkan antara lain: 
1. Orang yang dizalimi boleh menceritakan kepada hakim tentang kezaliman yang dilakukan terhadapnya. 
2. Meminta pertolongan untuk mengubah kemungkaran dengan menceritakan kepada orang yang mampu mengubah kemungkaran menjadi kebenaran. 
3. Bercerita kepada seorang mufti/ahli untuk meminta fatwa. 
4. Memperingatkan kaum muslimin dari kejahatan seseorang. 

Apabila kita menggunjing harus segera bertaubat. 
Cara bertaubat dari gibah sebagai berikut. 
1. Dengan cara menyesali perbuatan tersebut dan bertekad untuk tidak lagi mengulanginya.
2. Bila gibah telah terdengar pada orang yang bersangkutan, maka dia harus mengemukakan alasan dan meminta maaf. contoh perilaku ghibah: seorang warga menceritakan keburukan sifat dari tetangganya kepada warga lain. 



contoh perilaku fitnah, pengertian fitnah, ghibah yang diperbolehkan, contoh perilaku ghibah dalam kehidupan sehari-hari, pengertian fitnah dan contohnya. dalil ghibah, hukum ghibah

demikianlah artikel tentang Pengertian dan Contoh Perilaku Ghibah. Semoga bermanfaat untuk Anda. Jika ada hal yang ingin ditanyakan, silahkan berkomentar. Dan jika Anda menyukai artikel ini, silahkan klik tombol share di bawah. Terima kasih..! ;)